
Segelas susu sapi
Susu yaitu cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia dan manusia. Susu yaitu sumber gizi utama untuk bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diproses dijadikan beragam produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan sebagainyanya untuk konsumsi manusia.
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan faedah. Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka.[1] Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu memperkuat dan menegakkan tulang agar tidak keropos.[2] Susu secara alami mengandung nutrisi penting, seperti berjenis-jenis vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc,[2] pendapat lain menambahkan bahwa susu mengandung mineral dan lemak.[3] Oleh karenanya, setiap orang dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam struktur yang unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Hadir juga susu yang telah tersedia struktur fermentasi.
Sejarah Susu
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan terfermentasi dijadikan keju oleh para pengembara gurun di sana. Diperkirakan susu mulai turut ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara, susu mulai turut ke Inggris pada periode Neolitik.
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lalu Turki mulai dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman Pertengahan. Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dihidupi dan diternakkan di dataran Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lalu penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18.
Nutrisi hewan mamalia
Beberapa besar hewan mamalia, termasuk manusia, susu diberikan oleh induk melewati kelenjar susu induk. Beberapa kebudayaan meneruskan norma budaya memberi cairan susu kepada bayi nya sampai umurnya mencapai 7 tahun.[4]
Gizi untuk manusia
Di beberapa bangsa, terutama bangsa Eropa, meminum susu telah dibudayakan yang lumrah diterapkan setiap sarapan. Susu berlanjut diproduksi dengan metode membina peternakan sapi perah. Pada zaman ini, susu tidak hanya diminum, melainkan diganti strukturnya dijadikan margarin, yogurt bahkan es krim. Susu pun berlanjut dikembangkan seiring dengan kemajuan zaman. Di Eropa, industri susu sangat maju dalam hal teknologi dan kualitas susu itu sendiri. Susu-susu yang diproduksi di Eropa, rata-rata mengandung kandungan gizi yang terlampau tinggi. Ini sangat patut untuk kesehatan dan pertumbuhan kita. Hal ini yang menyebabkan, terlampau tinggi rata-rata orang Eropa tidak dekat dari terlampau tinggi rata-rata orang Asia. Susu mengandung sangat banyak kalsium yang dapat menguatkan tulang.
Sumber susu
Susu tidak hanya dari sapi, tapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya. Diantaranya:
Di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk logistik susu di beberapa daerah di lingkar kutub utara[5]. Susu kuda dan keledai mengandungi lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi.[6] Susu paus mengandung kandungan lemak terbesar, yaitu 50% dari kadar susu tersebut. Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia.
Syarat susu yang patut
Kala masih hadir di dalam kelenjar susu, susu dituturkan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak dapat ditanggung kesterilannya. Adapun syarat susu yang patut meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat kategori, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti kategori ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan sampai kuning keemasan. Warna putihnya yaitu hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang hadir di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut membikin warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang diakibatkan hadirnya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berganti bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berganti bila terkena faktor di atas.
Berat kategori cairan susu yaitu 1,028 kg/L. Penetapan berat kategori susu harus diterapkan 3 jam setelah susu diperas, karena berat kategori ini dapat berganti, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar selang 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia yaitu -0,520 °C, sedangkan titik didihnya yaitu 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan menemui perubahan apabila diterapkan pemalsuan susu dengan penambahan cairan yang kelewat banyak karena titik didih dan titik beku cairan yang berbeda.
Susu segar telah tersedia sifat amfoter, berarti dapat hadir di selang sifat asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun keaktifan bakteri.[7]
Kategori produk susu
Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan dijadikan beberapa tipe yaitu susu masif (whole milk), susu belum cukup lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu tidak terikat sama sekali lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk).
Susu masif harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut cairan, dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif.
Susu belum cukup lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Berdasarkan dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dijadikan menjadi kurang sampai tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih sedikit kembali, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini telah dijadikan menjadi kurang sampai tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dijadikan menjadi kurang sampai hampir tidak hadir sama sekali (0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa sampai maksimum 0,5%.[8] Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada babak penghilangan lemak, pada susu belum cukup lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu masif yang dipanasi selama beberapa waktu akan terubah dijadikan evaporated milk. Susu ini terbentuk melewati pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilang anggar-anggar 60% kadar cairannya. Selain penghilangan cairan, dalam pembuatan evaporated milk ini juga diterapkan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanasi pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu masif, dan mengandung anggar-anggar 25% padatan susu bukan lemak [9].
Rujukan
- ^ Tahukah anda faedah susu
- ^ a b Faedah Susu di Greenfieldsmilk.com
- ^ Susu Kedelai vs Susu Sapi di Beritaunik.net
- ^ . . . or just go with the flow?. The Times, May 5, 2005.
- id="cite_note-5">^ "Moose milk makes for unusual cheese". The Globe and Mail. 26 June 2004. Retrieved 2007-08-27.
- ^ Milk From Cows and Other Animals, web page by Washington Dairy Products Commission
- ^ Saleh E. Landasan Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
- ^ Aak. 1995. Petunjuk yang didapat Praktis Beternak Sapi Perah. Yogyakarta: Kanisius. ISBN 979-497-285-1
- ^ www.havemilk.com
Pranala luar
- Faedah Susu Untuk Kecantikan
- Susu Formula
Sumber :
indonesia-info.net, portal-biologi.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.